Abses Gigi
Abses gigi merupakan infeksi akut purulen yang berkembang pada bagian apikal gigi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang berasal dari gigi yang terinfeksi baik pada maksila maupun pada mandibula. Infeksi bakteri ini menyebabkan peradangan dan membentuk suatu rongga di gusi yang berisi nanah. Abses macam ini bisa terjadi di seluruh organ tubuh. Mulai dari mulut, vagina, ketiak, anus sampai ke tulang punggung.
Table of Contents
Gejala :
Gejala utama yaitu timbulnya rasa nyeri berdenyut di mulut yang mungkin sangat menyakitkan. Nyeri pun bisa menjalar hingga telinga, tulang rahang, dan leher. Berikut tanda dan gejala abses gigi lain yang perlu diperhatikan :
- susah menelan
- tidak enak badan, demam
- bau mulut yang tidak sedap
- rasa anyir di mulut
- gusi bengkak, kemerahan, dan terasa lunak
- nyeri di area yang ditumbuhi abses, terutama saat mengigit atau disentuh
- bengkak di wajah, pipi, atau leher
- kelenjar getah bening membengkak
Dalam kasus yang parah, mungkin akan sulit untuk membuka mulut. Sehingga jika mengunyah, menelan, berbicara, bahkan bernapas bisa menjadi terasa sangat menyiksa.
Penyebab :
Penyebab abses gigi yaitu karena adanya infeksi bakteri yang berasal dari gigi berlubang, menggosok gigi terlalu kencang, gigi patah, sisa makanan yang terselip di gusi atau pada keadaan gusi berdarah.
Selain itu, luka akibat kecelakaan bahkan tekanan bracket gigi yang berlebihan juga dapat menyebabkan abses gusi.
Jenis Abses Gigi
Ada tiga jenis abses gigi tergantung dari tempat munculnya, yaitu :
- Abses periapikal : terjadi saat kantong nanah terbentuk di akar gigi
Bakteri masuk ke gigi melalui lubang-lubang kecil yang disebabkan oleh karies. Lubang gigi terbentuk pada enamel gigi (lapisan luar gigi yang keras). Karies akhirnya memecah jaringan di bawah enamel gigi yang disebut dentin.
Bila hal ini terus menerus terjadi, akhirnya lubang tersebut akan sampai dan mengenai bagian gigi yang lunak bernama pulpa. Seiring dengan perkembangan pulpitis, bakteri akan menembus tulang yang menyangga gigi sehingga terbentuklah abses periapikal.
- Abses periodontal
Bakteri yang hidup di plak dapat menginfeksi gusi sehingga menyebabkan penyakit periodontitis. Kondisi ini dapat menyebabkan gusi meradang, sehingga ligamen gusi (jaringan yang mengelilingi akar gigi) akan terlepas dari pangkal gigi.
Selain kondisi mulut yang kotor, abses gusi juga bisa disebabkan karena efek samping dari operasi atau prosedur medis lainnya pada gigi dan mulut. Kerusakan gusi bisa berujung menjadi abses gusi meskipun tidak mengalami periodontitis.
- Abses gingival
Abses yang muncul pada gusi. Hanya terjadi pada jaringan gusi dan tidak berdampak pada gigi atau ligamen gusi.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mengatasi abses adalah dengan mencegah terjadinya abses dari awal. Beberapa langkah yang dapat Anda lakukan yaitu :
- Jika menemukan suatu benjolan pada gusi yang tidak hilang dalam tiga hari, sebaiknya langsung periksakan ke dokter gigi. Jangan menunda hingga keadaan memburuk.
- Menerapkan kebiasaan sehat degan menyikat gigi dua kali sehari. Hal ini untuk mencegah sisa makanan menempel terlalu lama pada gigi maupun celah di antara gigi.
- Lakukanlah pemeriksaan rutin dan pembersihan karang gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.