Asbestosis

Asbestosis

Asbestosis

Asbestosis merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan serat asbes dalam jangka panjang. Asbes adalah jenis mineral yang umumnya digunakan untuk atap bangunan. Jika masih dalam kondisi baik, asbes tidak berbahaya bagi kesehatan. Tetapi bila sudah rusak, asbes dapat mengeluarkan debu halus yang mengandung serat asbes.

Gejala 

Sebagian besar kasus, gejala asbestosis baru muncul 10-40 tahun setelah seseorang  terpapar asbes. Berikut beberapa gejala asbestosis :

  • Jari tabuh (melebar dan membengkaknya jari dan kuku jari) atau clubbing finger
  • Sesak napas
  • Batuk kering secara terus-menerus
  • Nyeri dada atau bahu
  • Bengek atau mengi
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Penurunan berat badan
  • Nafsu makan menurun
  • Sulit menelan
  • Adanya darah dalam dahak
  • Tekanan darah tinggi

Penyebab

Asbestosis disebabkan karena paparan dan terhirupnya debu asbestos dalam jangka panjang. Lama-kelamaan tumpukan debu asbestos akan membuat jalan napas menjadi teriritasi, meradang, dan terbentuklah jaringan parut. Terjadinya jaringan parut kemudian membuat paru-paru mengalami kesulitan bekerja memompa udara.

Oleh karena itu, keluhan utama yang dirasakan penderitanya lebih kepada gejala saluran napas seperti batuk dan sesak. Bila tidak segera ditangani dengan baik, asbestosis akan berujung pada kerusakan paru permanen dan gangguan kerja jantung.

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya asbestosis adalah paparan terhadap asbes dalam jangka waktu lama atau paparan asbes dalam jumlah besar. Beberapa produk yang berpotensi mengandung asbes, seperti :

  • Kain tahan panas
  • Pembungkus pipa air panas
  • Lantai vinil-asbes
  • Produk dengan kandungan material semen asbes, yakni pipa dan papan lembaran
  • Kertas asbes untuk menyaring dan insulasi produk
  • Bahan lapisan rem dan permukaan kopling
  • Sistem insulasi untuk atap, dinding, dan kompor
  • Produk tekstil, seperti benang, kain pita, dan tali
  • Produk semprotan untuk tujuan akustik, pemanasan, dan agar tahan api

Asbestosis lebih berisiko menyerang seseorang yang bekerja sebagai :

  • Mekanik
  • Teknisi listrik
  • Penambang asbes
  • Tukang bangunan
  • Pekerja di jalan kereta api
  • Buruk pabrik asbes
  • Pekerja perkapalan

Diagnosis Asbestosis

Diagnosis asbestosis ditentukan atas dasar wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan saat didapati riwayat paparan asbestos sudah berlangsung dalam jangka waktu lama. Untuk memastikan diagnosis, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan, seperti :

  • Pemeriksaan fungsi paru
  • CT-scan

Pemeriksaan dengan alat CT Scan dapat membedakan kelainan pleura dan yang terkait pleura, dan gejala terkait bronkus. CT Scan dengan resolusi tinggi dapat mendekteksi diagnosis pada asbetosis stadium awal

  • Rontgen dada

Pada pemeriksaan ini bisa didapatkan penebalan pleura dan klasifikasi paru-paru

Pengobatan dan Efek Samping Asbestosis

Asbestosis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, karena jaringan paru yang sudah rusak tidak dapat diperbaiki kembali. Berikut terapi yang disarankan pada pengidap asbestosis, antara lain :

  • Pemberian terapi oksigen
  • Mengikuti senam rehabilitasi paru
  • Berhenti merokok
  • Melakukan vaksinasi flu dan pneumokokus
  • Pada kondisi yang berat sekali, maka dapat dianjurkan untuk melakukan transplantasi paru-paru