
Leukositosis
Leukositosis adalah kondisi seseorang memiliki jumlah sel darah putih terlalu banyak yang disebabkan oleh berbagai hal seperti peradangan, infeksi, alergi, hingga kanker darah.
Jumlah Leukosit Normal
Berikut adalah jumlah normal sel darah putih per mikroliter darah berdasarkan kelompok usia :
- bayi baru lahir : 9.400 – 34.000
- balita (3-5 tahun) : 4.000 – 12.000
- remaja (12-15 tahun) : 3.500 – 9.000
- dewasa (15 tahun ke atas) : 3.500 – 10.500
Gejala
Leukosit yang tinggi ditandai dengan beberapa gejala antara lain :
- tubuh terasa letih dan lelah
- berkeringat pada malam hari
- demam
- berat badan turun drastis
- kulit gatal-gatal dan muncul ruam
- lebih mudah mengalami memar dan perdarahan
- sesak napas
Penyebab
Beberapa faktor penyebab leukositosis yaitu :
- produksi sel darah putih tidak normal karena gangguan di sumsum tulang
- reaksi obat yang menambah produksi sel darah putih
- peningkatan produksi sel darah putih untuk melawan infeksi
- kelainan sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan produksi sel darah putih
Beberapa kondisi yang membuat leukosit tinggi adalah :
- pernah menjalani operasi pengangkatan limpa
- obat-obatan tertentu
- kebiasaan merokok
- infeksi bakteri
- leukimia
- stress
- alergi
Penyebab leukositosis dikategorikan berdasarkan tipe sel darah puith yang meningkat dalam tubuh, yaitu :
- Basofilia
Basofilia merupakan jenis leukositosis yang terjadi akibat peningkatan jumlah basofil dalam tubuh. Basofil merupakan jenis leukosit yang paling sedikit dalam tubuh, yaitu hanya 0,1 hingga 1 %. Oleh karena itu, basofilia sangat jarang ditemukan atau dapat dikatakan merupakan keadaan yang langka. Basofilia dapat terjadi karena :
-
- Basofilia juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi
- Leukimia dan kanker sumsum tulang merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada penderita basofilia
- Limfositosis
Limfositosis adalah jenis leukositosis yang terjadi akibat peningkatan jumlah limfosit dalam tubuh. Limfosit berjumlah sekitar 20 hingga 40 persen dari total jumlah sel leukosit. Selain neutrofilia, limfositosis juga merupakan jenis leukositosis yang paling sering ditemukan. Limfositosis disebabkan oleh :
-
- batuk rejan (pertusis atau batuk seratus hari)
- leukimia (kanker sel darah putih)
- infeksi virus
- reaksi alergi
- Neutrofilia
Neutrofilia adalah jenis leukositosis yang terjadi akibat peningkatan jumlah neutrofil dalam tubuh. Neutrofil merupakan jenis leukosit yang paling umum dan berjumlah 40 hingga 60 persen dari total sel leukosit tubuh. Selain itu, neutrofilia merupakan jenis leukositosis yang paling umum ditemukan. Peningkatan neutrofil dalam tubuh dapat disebabkan oleh :
-
- pasca tindakan pengambilan limpa dalam tubuh
- kebiasaan merokok
- infeksi
- peradangan (inflamasi) dalam jangka waktu yang cukup lama, termasuk luka dan peradangan sendi (arthritis)
- reaksi pada obat-obatan jenis tertentu seperti steroid, lithium, dan obat-obatan hirup (inhalasi)
- reaksi terhadap stres atau tekanan baik secara fisik maupun mental, seperti kecemasan, perawatan bedah, maupun olahraga.
- Monositosis
Monositosis adalah jenis leukositosis yang terjadi akibat peningkatan jumlah monosit dalam tubuh. Monosit hanya terdapat sekitar dua hingga delapan persen dalam leukosit tubuh sehingga leukositosis jenis ini jarang ditemukan. Monositosis dapat terjadi karena hal-hal berikut yaitu :
- kanker
- penyakit sistem kekebalan tubuh (autoimun), seperti penyakit lupus dan kolitis ulseratif (luka dan peradangan pada usus besar)
- pasca tindakan pengambilan limpa dari dalam tubuh
- infeksi terhadap beberapa hal seperti virus Epstein-Barr, tuberkulosis, serta infeksi jamur
Faktor Risiko
Leukositosis merupakan respon tubuh yang dapat dipengaruhi beberapa faktor, meliputi :
- stres
- alergi
- penyakit keganasan
- kerusakan jaringan dalam tubuh
- penggunaan obat-obatan tertentu
- adanya agen infeksi, seperti bakteri, virus ataupun parasit