Neuropati
Neuropati adalah kerusakan saraf yang diakibatkan oleh berbagai kondisi oleh berbagai kondisi seperti diabetes dan bahkan perawatan seperti kemoterapi.
Gejala
Gejala neropati berbeda-beda, tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu. Terdapat beberapa jenis neuropati yaitu mononeuropati (gangguan pada satu saraf), mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area yang berbeda, dan polineuropati (gangguan pada banyak saraf). Berikut adalah gejala neuropati yang muncul :
- Gejala motorik
Gejala motorik terdiri dari :
-
- kram otot
- otot berkedut
- otot terasa lemas
- hilangnya kendali pada otot
- tidak mampu menggerakkan bagian tubuh tertentu
- otot yang tegang
- sulit berjalan atau menggerakkan tangan atau kaki
- Gejala sensorik
Gejala yang muncul pada saraf sensorik meliputi : kesemutan
-
- merasakan sensasi terbakar
- mati rasa, terutama pada tangan dan kaki
- hilangnya refleks tubuh
- perubahan pada sensor perasa, seperti rasa sakit parah yang dirasakan
- rasa seperti sedang memakai kaus kaki atau sarung tangan
- hilangnya kemampuan koordinasi tubuh
Penyebab
Penyebabnya berbeda-beda, tergantung jenis neuropati dan lokasi saraf yang terganggu. Berikut penjelasannya :
- Neuropati kranial
Terjadi karena adanya gangguan atau kerusakan pada salah satu dari 12 saraf kranil, yaitu saraf dekat dengan otak dan berada di bagian kepala. Berikut merupakan penyebab dari neuropati kranial :
-
- bawaan lahir
- gangguan pembuluh darah
- penyakit autoimun
- kanker
- infeksi
- peningkatan tekanan di dalam otak
- Neuropati perifer
Merupakan kondisi yang terjadi akibat gangguan atau kerusakan pada saraf di luar otak dan saraf tulang belakang. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan neruropati perifer adalah :
-
- tumor atau kanker
- diabetes
- infeksi virus dan bakteri
- cedera atau tekanan pada saraf akibat jatuh
- kekurangan vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin E
- penyakit autoimun
- Faktor Risiko
Faktor risiko neuropati perifer yaitu :
- riwayat keluarga
- gerakan berulang
- infeksi
- penyakit autoimun
- gangguan ginjal, hati, atau tiroid
- kekurangan vitamin B1
- penyalahgunaan alkohol
- diabetes melitus yang tidak terkontrol
- paparan racun
Diagnosis
Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan yaitu :
- Biopsi
- Tes fungsi saraf
- Tes pencitraan
- Tes darah
- Pemeriksaan saraf