
Minyak Goreng Sehat & Yang Harus Dihindari !
Kebanyakan orang menggunakan minyak goreng secara teratur, karena dapat menggunakannya untuk menyiapkan semua jenis hidangan, termasuk daging, telur, sayuran, saus, dan hidangan biji-bijian tertentu. Penting juga untuk mempertimbangkan apakah minyak tersebut masih sehat untuk dikonsumsi setelah dipanaskan saat memasak. Karena minyak goreng memiliki kisaran titik asap, atau suhu yang tidak lagi stabil. Minyak goreng tidak boleh digunakan untuk memasak pada suhu di atas titik asapnya. Artikel ini mengulas minyak goreng sehat yang tahan panas tinggi untuk memasak, dan juga membahas beberapa minyak yang harus benar-benar Anda hindari untuk memasak.
Table of Contents
Mengapa minyak goreng yang baik itu penting?
Saat minyak goreng dipanaskan, terutama pada suhu tinggi, minyak goreng tersebut akhirnya mencapai titik asapnya. Saat minyak terdegradasi, ia mulai mengoksidasi dan melepaskan radikal bebas. Senyawa ini dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang negatif, berpotensi menyebabkan kerusakan sel yang dapat menyebabkan perkembangan penyakit. Selanjutnya, minyak yang mencapai titik asap melepaskan zat yang disebut akrolein, yang dapat menciptakan rasa terbakar yang tidak menyenangkan. Selain itu, akrolein di udara dapat menimbulkan bahaya bagi paru-paru Anda.
Minyak yang sangat halus memiliki penampilan yang seragam dan cenderung lebih murah, sedangkan minyak yang telah mengalami pemrosesan minimal mungkin mengandung partikel sedimen, memiliki penampilan yang lebih asam, dan mempertahankan rasa dan warna alaminya. Ingatlah bahwa minyak dari sumber yang berbeda dapat sangat bervariasi dalam komposisi nutrisinya, termasuk persentase dan jenis asam lemak yang dikandungnya. Hal ini dapat sangat mempengaruhi efek kesehatan.
Beberapa minyak nabati dan biji-bijian dapat meningkatkan kesehatan, sementara yang lain dapat melakukan yang sebaliknya.
Berikut lima minyak sehat :
1. Minyak zaitun
Memiliki suhu pembakaran sekitar 350 ° F (176 ° C), yang merupakan suhu memasak yang umum untuk banyak resep, terutama untuk makanan yang dipanggang. Serta telah lama menjadi standar emas untuk minyak goreng dapur seluruh dunia. Sebagian besar karena sangat serbaguna. Memiliki rasa pedas atau herbal, dan Anda dapat menggunakannya untuk memanggang, menumis, atau membuat saus.
Minyak ini kaya akan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Asam lemak utama dalam minyak zaitun adalah lemak tak jenuh tunggal (asam oleat), yang menurut penelitian mungkin memiliki sifat antikanker dan anti-inflamasi. Selain itu, minyak zaitun mengandung senyawa antioksidan (oleocanthal dan oleuropein). Memiliki efek anti-inflamasi, termasuk membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL. Bahwa minyak zaitun mengandung senyawa yang menyehatkan jantung dan dapat membantu mencegah kondisi seperti obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2.
2. Minyak alpukat
Minyak alpukat memiliki titik asap sekitar 520 ° F (271 ° C), sehingga ideal untuk memasak suhu tinggi seperti menggoreng. Memiliki rasa netral yang mirip dengan alpukat, dan Anda dapat menggunakannya mirip dengan minyak zaitun. Serta memiliki komposisi nutrisi yang mirip dengan minyak zaitun, dengan kandungan asam oleat lemak sehat yang tinggi.
Minyak alpukat bermanfaat untuk mengurangi radang sendi yang menyakitkan, meningkatkan penyerapan nutrisi lain, dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Kualitas dan komposisi nutrisi minyak alpukat tergantung pada berbagai faktor, termasuk di mana alpukat ditanam dan metode ekstraksi yang digunakan.
3. Minyak wijen
Minyak wijen memiliki titik asap sedang hingga tinggi sekitar 410 ° F (210 ° C). Tinggi antioksidan jantung sehat seperti sesamol dan sesaminol, yang mungkin memiliki berbagai manfaat, termasuk efek neuroprotektif potensial terhadap penyakit tertentu seperti penyakit Parkinson. Minyak wijen bekerja dengan baik untuk menggoreng, memasak untuk keperluan umum, dan bahkan sebagai saus salad. Karena memiliki rasa pedas ringan yang dapat bekerja dengan baik di sejumlah hidangan kompor.
4. Minyak safflower
Titik pembakaran minyak safflower tertinggi, dengan suhu sekitar 510 F (265 C). Minyak safflower terbuat dari biji tanaman safflower. Serta rendah lemak jenuh dan lebih tinggi asam lemak tak jenuh. Minyak ini menawarkan rasa netral yang cocok dengan acar, saus, dan saus, serta memanggang dan menggoreng.
Minyak yang tidak boleh digunakan untuk memasak pada suhu tinggi
Tidak semua minyak cukup stabil dalam memasak, terutama dalam persiapan panas tinggi. Lainnya bekerja lebih baik dalam lotion dingin atau sebagai suplemen nutrisi, misalnya. Minyak berikut sebaiknya Anda hindari saat memasak suhu tinggi :
1.Minyak ikan atau alga
Suplemen ini seharusnya kaya akan omega-3 yang harus Anda konsumsi dalam keadaan dingin dan dalam dosis kecil. Jangan gunakan produk ini untuk keperluan memasak.
2. Minyak rami
Meskipun tinggi asam lemak tak jenuh, asam alfa-linolenat (ALA), minyak ini memiliki titik asap rendah sekitar 225 ° F (107 ° C), dan Anda harus menyimpannya untuk keperluan dingin seperti saus salad.
3. Minyak kelapa sawit
Dari sudut pandang kesehatan, minyak sawit merupakan minyak yang padat kalori. Masalah utamanya adalah etika, karena produksi minyak sawit sangat terkait dengan perusakan hutan hujan dan hilangnya keanekaragaman hayati.
4. Minyak kenari
Minyak ini tinggi ALA dan menawarkan beberapa manfaat anti-inflamasi dan anti-kanker yang potensial. Memiliki titik asap rendah, sekitar 320 ° F (160 ° C).