Herbal Untuk Mengelola Menopause
Menopause merupakan penurunan alami dalam produksi hormon reproduksi wanita dan kesimpulan dari siklus menstruasi wanita. Biasanya dimulai pada usia 40-an atau 50-an. Gejalanya yaitu kekeringan pada vagina, penambahan berat badan, menstruasi tidak teratur, perubahan suasana hati, kurang tidur, sakit kepala, dll. Berikut beberapa herbal dan suplemen yang bisa digunakan untuk mengontrol gejala menopause.
1.Trifolium pratense (semanggi merah)
Tanaman ini merupakan herba berbunga di keluarga kacang-kacangan. Selain itu merupakan sumber yang kaya isoflavon. Senyawa ini bertindak mirip dengan estrogen dan dapat membantu meringankan gejala yang terkait dengan penurunan produksi estrogen yang terjadi dengan menopause. Semanggi merah sering digunakan untuk mengobati atau mencegah berbagai gejala menopause, termasuk keringat malam dan keropos tulang. Namun perhatikan bahwa tanaman berbunga ini mungkin tidak aman untuk anak-anak, wanita hamil atau menyusui atau wanita dengan kanker payudara atau kanker sensitif hormon lainnya.
2. Biji rami
Linum usitatissimum dikenal sebagai biji rami merupakan sumber lignan yang kaya secara alami. Senyawa tanaman ini memiliki struktur dan fungsi kimia yang mirip dengan estrogen. Rami kadang-kadang digunakan untuk meredakan gejala menopause seperti keropos tulang karena aktivitasnya yang mirip estrogen. Biji rami padat nutrisi dan dianggap sangat aman.
3. Ginseng
Ginseng merupakan salah satu obat paling populer di seluruh dunia. Herbal ini mengandung sifat antiradang, antikanker, dan antioksidan serta dapat membantu meningkatkan fungsi otak seperti memori, perilaku, dan suasana hati. Tanaman herba ini juga baik untuk dikonsumsi sehingga mengurangi risiko terjadinya masalah pada otak lansia, seperti demensia, parkinson, dan stroke.
4. Valerian
Valerian (Valeriana officinalis) merupakan tanaman berbunga yang akarnya digunakan dalam berbagai praktik pengobatan herbal untuk menimbulkan relaksasi dan rasa tenang. Valerian memiliki catatan keamanan yang baik tetapi dikaitkan dengan efek samping ringan, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, kantuk dan pusing.